39 Tahun Depok Pernah Jadi Negara, Begini Perjalanan Sejarahnya

- Kamis, 13 April 2023 | 06:20 WIB
Rumah Sakit Harapan, salah satu saksi bisu kekuasaaan Belanda di Kota Depok (Foto: Istimewa)
Rumah Sakit Harapan, salah satu saksi bisu kekuasaaan Belanda di Kota Depok (Foto: Istimewa)

HALLO.DEPOK.ID - Sebutan Belanda Depok bukan sekadar mitos. Sebelum Depok macet dan padat saat ini, dulu Depok pernah berjaya sebagai negara sendiri. 

Layaknya negara sesungguhnya, Depok memiliki presiden dan pemerintahan seperti dewasa ini. Bagaimana hal itu bisa terjadi. Berikut perjalanan sejarahnya. Selesaikan bacanya agar tahu cikal bakal Kota Depok.

 

Di abad ke-17, ada seorang saudagar Belanda kaya raya yang bernama Cornelis Chastelein, ia membeli tanah Depok seluas 12,44 km2 dengan harga Rp2,4 juta.

Baca Juga: Anaknya Didukung Jadi Wali Kota, TIba-tiba Presiden Jokowi ke Depok Hari Ini

Tanah tersebut statusnya partikelir yang berarti bukan kepunyaan pemerintah, maka dari itu tanah tersebut tidak termasuk dari kekuasaan pemerintah Hindia Belanda pada saat itu.

Lalu pada abad ke-18, Depok merupakan wilayah administratif yang memiliki gemeente bestuur atau pemerintah sipil. Chastelein menjadi penguasa pertama dan pendiri Depok.

Pada saat itu wilayah Depok masih dikelilingi hutan belantara. Dengan bantuan para budaknya yang berasal dari berbagai suku daerah, Chastelein membabat hutan untuk membuka lahan garapan.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Diduetkan Dengan Sekda Depok di Pilkada 2024, Berani Lawan PKS?

Cakupan wilayah Depok waktu itu sangat luas, mulai dari seluruh kawasan Depok sekarang, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Gambir di Jakarta Pusat juga dahulu masih menjadi kawasan Depok.

Para penduduk pertama yang mendiami Depok adalah para budak milik Chastelein.

Depok mempunyai presiden pertama pada tahun 1913 dengan nama pemerintahan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok.

Baca Juga: Hore, Pedagang Segera Daftar, Pemkot Depok Izinkan Pasar Tumpah di Sejajar Rel saat Takbiran

Presidennya dipilih secara demokratis oleh rakyat dan pusat pemerintahannya berada di titik Kilometer 0 yang ditandai oleh Tugu Depok.

Tidak jauh dari situ, berdiri gedung pemerintahan yang sekarang difungsikan sebagai Rumah Sakit Harapan. Pada waktu itu presiden hanya menjabat selama tiga tahun saja.

Halaman:

Editor: Muhammad Fayeq

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X