HALLO DEPOK- Hati-hati yang sedang berlibur ke luar negeri, niat mau berlibur tapi malah harus mengalami hal di luar dugaan lantaran banyaknya perubahan kebijakan terkait dengan virus corona di masa pandemi ini.
Menjelang liburan akhir tahun, banyak masyarakat Indonesia yang curi start untuk berlibur ke luar negeri hingga banyak yang tak percaya karantiana yang tadinya 3 hari jadi melebar 7 hari, hingga kini 10 hari disebabkan varian Omicron yang kini meresahkan.
Dilansir dari grup Backpacker Internasional di Facebook banyak WNI yang akan pulang ke Indonesia kesulitan mencari hotel untuk karantina. Semua daftar hotel yang tersedia untuk karantina telah penuh.
"Banyak yang kesulitan (dapat hotel karantina). Temen saya juga antri dan ada yang batal atau menunda ke Indonesia. Kemungkinan karena perubahan karantina yang tadinya 3 hari, 7 hari menjadi 10 hari. Jadi persediaan kamar berkurang dan list hotel belum ditambahkan lagi jadinya terbatas," kata akun Ap*** mengomentari salah satu anggota grup tersebut yang kesulitan mencari hotel untuk karantina.
Bahkan menariknya, salah satu anggota grup tersebut menyebutkan, WNI yang akan pulang ke Indonesia harus menunjukkan barcode bookingan hotel karantina, itu merupakan peraturan baru dari maskapai.
"Tadi ada info lagi kalau yang pulang liburan sudah gak bisa di Wisma Atlit. Pulang ke Indonesia dari Turki harus sudah punya barcode bookingan hotel karantina oleh maskapai (tadi cerita naik Turkish Airline). Wisma Atlit hanya untuk visa pelahar dan visa pekerja migran," kata akun He***
"Ini nih pemerintah gak menambah list hotel jadi semuanya numpuk dan antri," kata akun Ju**