Gempa 4 Magnitudo Guncang Cianjur, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan

HALLO.DEPOK.ID -Wilayah Cianjur, Jawa Barat, kembali diguncang gempa bumi pada Rabu, 29 Maret 2023. Gempa berkekuatan 4 magnitudo ini membuat getaran mulai terasa sejak siang hari, sekitar pukul 12.34 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa terjadi di koordinat 6.84 LS dan 107.05 BT, dengan kedalaman 10 km dan lokasinya sekitar 6 km barat daya Cianjur.

Baca Juga: THR dan Gaji ke-13 PNS Indonesia 10 Kali Lipat APBD Depok, Segini Besarannya 

Dari hasil analisis BMKG, gempa ini diperkirakan berskala III sampai IV MMI, di mana getarannya turut dirasakan oleh masyarakat di sekitar daerah Sukabumi, Warungkondang, Cibeber, Cugenang, dan Bogor.

Meskipun begitu, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak memicu potensi gelombang tinggi atau tsunami. Namun, masyarakat tetap diminta untuk waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.

Ternyata, sejak 21 November 2022 hingga 29 Maret 2023 pukul 12.55 WIB, wilayah Cianjur telah mengalami 534 kali gempa.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Cianjur dipicu oleh aktivitas Sesar Cugenang.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang," kata Daryono di Jakarta pada Rabu, 29 Maret 2023.

BMKG Ingatkan Potensi Gempa Susulan

Menyikapi hal tersebut, BMKG mengingatkan masyarakat akan potensi gempa susulan yang mungkin terjadi di wilayah Cianjur.

Sebelumnya, pada tahun 2022, BMKG juga sudah memberikan peringatan terkait potensi gempa di wilayah ini.

Baca Juga: Menu Makanan Aman bagi Penderita Asam Lambung Saat Puasa

Daryono menekankan bahwa aktivitas Sesar Cugenang masih aktif, sehingga daerah sekitarnya harus selalu diwaspadai terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

Meskipun gempa 4 magnitudo yang terjadi pada 29 Maret 2023 tidak menimbulkan kerusakan fisik yang berarti, namun aktivitas Sesar Cugenang tetap menjadi perhatian serius bagi BMKG.