HALLO DEPOK - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate menyampaikan pemerintah berkomitmen untuk mempercepat vaksinasi dan memastikan pencapaian target vaksin di semua daerah, sekaligus mengatur tata kelola vaksin agar tidak ada vaksin mubazir karena kedaluwarsa.
Untuk itu, peran aktif setiap pihak sangat diperlukan dalam implementasi komitmen tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan. “Pemerintah berkomitmen untuk melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat agar semakin banyak jiwa yang terlindungi. Apalagi saat ini sedang terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa wilayah, seperti Jakarta,” ujarnya.
Upaya akselerasi laju program vaksinasi ini, ujarnya, dilakukan tidak hanya dalam rangka meningkatkan daya tahan terhadap virus, melainkan juga untuk mencegah vaksin terbuang karena memasuki masa kedaluwarsa.
Menkominfo menandaskan, peran aktif setiap pihak diperlukan untuk melakukan cara-cara baru bertujuan meningkatkan jangkauan vaksinasi, baik yang primer yakni dosis pertama dan kedua, serta vaksinasi dosis ketiga atau booster. "Pemberian vaksinasi primer dan vaksinasi booster untuk lansia dan kelompok rentan lebih diutamakan agar mereka terhindar dari risiko keparahan apabila terpapar COVID-19," ujarnya.
Menkominfo mengimbau bagi yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 supaya bergegas menuju pelayanan kesehatan terdekat dan tidak memilih-milih vaksin merek tertentu. “Semua vaksin telah teruji dalam memberikan perlindungan,” tegasnya.
Hingga saat ini total vaksin jadi yang dimiliki Indonesia dari berbagai merek berjumlah sekitar 460 juta dosis. Sementara untuk vaksin COVID-19 donasi dari negara-negara maju yang diperoleh pemerintah Indonesia sekitar 30 juta dosis.***
Artikel Terkait
Indonesia Kedatangan 6 Juta Vaksin Sinovac, Percepatan Vaksinasi Digenjot
Segera Vaksinasi Booster, Jangan Tunda: Ini Manfaatnya